Kamis, 28 Maret 2013

Asal Usul Ondel-Ondel

Ondel-Ondel

Buat yang tinggal di Jakarta dan kota-kota sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan ondel-ondel, boneka budaya betawi ini sudah menjadi ikon yang sudah tidak dapat dipisahkan dari Ibukota Jakarta. Namun siapa yang tahu asal usul ondel-ondel itu sendiri? mungkin diantara kita masih banyak yang belum tahu, pada artikel ini saya coba mengupas asal mula boneka budaya Betawi yang saya coba sunting dari beberapa sumber. Pertunjukan Ondel-ondel merupakan pertunjukan yang diperankan oleh minimal dua buah boneka ondel-ondel yang sudah bertahun-tahun mungkin sudah sampai berabad-abad yang ada di betawi
, yang saat ini lebih kita kenal dengan Jakarta. Seiring perjalanan waktu dan makin banyaknya warga betawi yang tergusur kini ondel-ondel mulai merambah ke pinggiran jakarta. Pertunjukan yang hampir sama juga terdapat di daerah lain di Indonesia, seperti halnya di Priangan dikenal dengan sebutan Badawang, di Cirebon disebut Barongan Buncis dan di Bali disebut Barong Landung, tetapi ondel-ondel memiliki karakteristik yang khas.
Pada jaman dahulu sebelum masuknya Islam di Betawi ondel-ondel dipercayai sebagai gambaran para leluhur atau nenek moyang yang dijadikan sebagai pelindung wilayah sekitar dari gangguan mara bahaya.>
>Ondel-ondel berbentuk boneka besar dengan rangka anyaman bambu dengan ukuran kurang lebih 2,5M, tingginya dan garis tengahnya kurang dari 80 cm. Dibuat demikian rupa agar pemikulnya yang berada didalamnya dapat bergerak agak leluasa. Rambutnya dibuat dari ijuk,”duk” kata orang Betawi. Mukanya berbentuk topeng atau kedok, dengan mata bundar (bulat) melotot. Ondel-ondel yang menggambarkan laki-laki mukanya bercat merah, yang menggambarkan perempuan bermuka putih atau kuning.
Ondel-ondel biasanya digunakan untuk memeriahkan arak-arakan, seperti mengarak pengantin sunat dan sebagainya. Lazimnya dibawa sepasang saja, laki dan perempuan. Tetapi dewasa ini tergantung dari permintaan yang empunya hajat. Bahkan dalam perayaan-perayaan umum seperti ulang tahun hari jadi kota Jakarta, biasa pula dibawa beberapa pasang, sehingga merupakan arak-arakan tersendiri yang cukup meriah.

Iring ondel-ondel diikuti oleh berbagai jenis musik, pada awalnya oleh musik tradisi betawi yakni Tanjidor, dan hingga saat ini berkembang dengan iringan musik Rebana dan syair-syair Marawis.

Bahan pembuat ondel-ondel terbuat dari anyaman bambu yang di bentuk kemudian diberikan pakaian besar khas adat betawi yang disesuaikan dengan ukuran ondel-ondel tersebut. Bagian kepala biasanya diberikan kedok/topeng dengan muka yang ceria.

Terlepas dari nilai-nilai agama, Bagi yang meyakininya terdapat juga ritual khusus mulai dari pembuatan hingga keluarnya ondel-ondel ke pertunjukan ataupun digudang penyimpanan ondel-ondel pun biasanya ada semacam sesajen yang dibakari kemenyan.
Ini merupakan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, baik buruknya ini merupakan budaya asli kita jika ada hal-hal yang bersinggungan dengan nilai-nilai kepercayaan yang kita anut, pertunjukan ondel-ondel ini dapat dikemas dengan tampilan modifikasi yang disesuaikan. LINDUNGI KEBUDAYAAN KITA, JANGAN DIREBUT TERUS.. !!!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, resepi dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)